Stroke Dapat Merubah Sifat Orang Jadi Pemarah

Stroke menjadi penyebab kematian ketiga di dunia setelah kanker dan serangan jantung. Meski tak sampai merenggut nyawa, stroke tetap menyisakan dampak, diantaranya perubahan sifat penderita. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Ilustrasi (Thinkstock)

Stroke menjadi penyebab kematian ketiga di dunia sesudah kanker dan serangan jantung. Padahal tidak hingga merenggut nyawa, stroke konsisten menyisakan pengaruh, diantaranya perubahan sifat penderita.

Baca Juga : Mengapa Menguap Bisa Menular ?

“(Sifatnya) tak akan pernah kembali persis sama dengan sebelum stroke,” kata dokter pakar bedah syaraf dr Roslan Yusni Hasan, SpBS, di Tangerang, Selasa (22/8/2017).

Stroke atau brain attack ialah gangguan fungsi otak yang terjadi secara mendadak. Hal itu terjadi sebab adanya gangguan metode pembuluh darah ke otak.

Ketika seseorang mengalami stroke, jaringan otak tidak dialiri darah yang mengandung glukosa dan oksigen.

Kedua senyawa hal yang demikian ialah bahan bakar sel otak. Tanpa bahan bakar selama 90 detik, sel otak akan mati dan mengalami gangguan fungsi.

Sayangnya, jaringan otak tidak gampang untuk mengerjakan regenerasi.Hambatan asupan glukosa dan oksigen bakal menyebabkan perubahan konstelasi otak.

“Sifat-sifat seseorang diatur oleh konstelasi otak bukan fisiknya. Sekiranya ada perubahan konstelasi otak, tentu sifatnya juga berubah,” kata Roslan.

Karenanya, jangan heran ketika keluarga pengidap mengidap stroke merasa bahwa orang terdekatnya bukanlah oran yang sama.

Tetapi, hal itu tidak perlu diributkan. Orang hal yang demikian tetaplah menjadi komponen dari keluarga Anda.

Tindakan lebih penting ialah penanganan pertama ketika Anda mendapati member keluarga atau sahabat terkena serangan stroke untuk kali pertama.

Penanganan pas pada ketika pertama terkena stroke akan memperkecil risiko ketidaknormalan dan memperbesar kesempatan selamat dari kematian.

Gejalanya dapat kelihatan dari ketidakjelasan ketika berbincang-bincang, mulut yang tidak lagi simetris sampai lengan yang mengalami kelumpuhan.

Jikalau menikam jari seseorang dengan jarum sebagai pertolongan pertama ketika stroke patut dihindari. Itu hanyalah mitos.

“ ada orang stroke patut kencang dibawa ke fasilitas kesehetan yang punya unit stroke. Ada dokter bedah syaraf yang dapat diakses 24 jam. Ada fasilitas pemeriksaan, MRI (Magnetic Resonance Imaging), ada CT Scan,” ujar Roslan.

Roslan nemanbahkan, kian lama sela waktu pasien ditangani dokter, kian kecil kemungkinan selamat dari kematian dan memperbesar ketidaknormalan.

Budayakan membaca lebih dari satu sumber. Terimakasih

Sumber : nationalgeographic.co.id

Share this post